Kamis, 27 Juli 2017

Jum'at Barokah

Hari Jumat Penuh Berkah

Setiap hari kita dapat memulai kehidupan yang baru, melupakan masa lalu, dan merencanakan masa depan yang baru.

Kita tahu kalau hidup adalah hal yang penuh dengan hal yang tidak pasti. Rasa kecewa pasti akan ada ketika harapan yang sudah kita susun tidak sesuai dengan kenyataan yang kita rencanakan.

Kegagalan bukanlah menjadi alasan untuk berakhirnya perjuangan. Justru dengan kegagalan itu, menandakan bahwa kehidupan yang lebih menantang baru saja dimulai.




Untuk kamu yang pantang menyerah, tentunya akan segera merasakan hasil dari jerih payah yang selama ini kamu lakukan. Tapi, untuk mereka yang lebih rajin mengeluh daripada bertindak, tidak akan ada perubahan sedikit pun di dalam hidupnya.

Makanya, mari memperbanyak bertindak, buatlah perubahan dalam hidup kamu. Bersegeralah untuk bangun demi mewujudkan mimpi-mimpimu yang indah.

Harapan yang tinggi, kalau tidak diiringi dengan usaha yang keras cuma akan menjadi cerita fiktif saja. Kamu akan menyesal di kemudian hari karena tidak berjuang keras ketika masih muda. Hanya penyesalanlah yang akan menemanimu di masa tua.

Jadi, mulai sekarang segeralah untuk bangkit dari keterpurukanmu. Keluarlah dari zona nyamanmu yang menghambat kamu untuk berkembang.

Kamu adalah orang yang membutuhkan keresahan untuk menciptakan karya yang luar biasa.
Kalau kehidupanmu nyaman-nyaman saja, kamu tidak akan pernah tahu bahwa hal itulah yang akan membuat hidupmu berjalan ditempat.

Masih banyak hal di luar sana yang mesti kamu jelajahi, yang tentunya akan menambah pengetahuan dan pengalaman hidupmu.

Doa Hari Jumat

Sebelum melihat-lihat kata-kata mutiara hari Jumat, ada baiknya kamu juga membaca doa di Hari Jumat penuh berkah ini. Karena di hari Jum’at, khususnya di akhir saat setelah Ashar, doa-doa kita akan dikabulkkan oleh Allah SWT.


Berikut ini doa Hari Jumat yang dikutip dari islampraktis.com yang bisa kamu coba panjatkan kepada Allah SWT:

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad
Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
اَلْحَمْدُ للهِِ الاَْوَّلِ قَبْلَ الاِْنْشاءِ وَالاِْحْياءِ، وَالاْخِرِ بَعْدَ فَناءِ الاَْشْياءِ، الْعَليمِ الَّذى لا يَنْسى مَنْ ذَكَرَهُ، وَلا يَنْقُصُ مَنْ شَكَرَهُ، وَلا يَخيبُ مَنْ دَعاهُ، وَلا يَقْطَعُ رَجاءَ مَنْ رَجاهُ

Alhamdulillâhil awwali qablal insyâi wa ihyâ’, wal-âkhiri ba’da fanâil asy-yâi, al-‘alîmil ladzî lâ yansâ man dzakarahu, walâ yanqushu man syakarahu, walâ yakhîbu man da’âhu, walâ yaqtha’u rajâhu.
Segala puji bagi Allah, Yang Awal sebelum penciptaan dan penghidupan,Yang Akhir setelah punah semua,Yang Maha Tahu,Yang Tak Melupakan orang yang mengingatNya, Yang Tidak Merugikan orang yang mensyukuri-Nya, Yang Tidak Mengecewakan orang yang memohon pada-Nya, Yang Tidak Memutuskan harap orang yang mengharap-Nya
اَللّهُمَّ اِنّى اُشْهِدُكَ وَكَفى بِكَ شَهيداً، وَاُشْهِدُ جَميعَ مَلائِكَتِكَ وَسُكّانَ سَماواتِكَ وَ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَنْ بَعَثْتَ مِنْ اَنْبِيائِكَ وَرُسُلِكَ وَاَنْشَأْتَ مِنْ اَصْنافِ خَلْقِكَ

Allâhumma innî usyhiduka wa kafâ bika syahîdâ, usyhidu jamî’a malâikatika wa
sukkâna samâwâtika wa hamlata ‘arsyika wa man ba’atsta min anbiyâika wa rusulika wa ansya’ta min ashnâfi khalqika.
Ya Allah, aku mintakan kesaksian-Mu dan cukuplah Engkau sebagai saksi. Aku mintakan kesaksian seluruh malaikat-Mu penghuni langit-Mu dan pemikul arasy-Mu serta yang Kau bangkitkan sebagai nabi dan rasul-Mu dan yang Kau ciptakan dari berbagai makhluk-Mu
اِنّي اَشْهَدُ اَنَّكَ اَنْتَ اللهُ لا اِلهَ اِلاّ اَنْتَ وَحْدَكَ لا شَريكَ لَكَ وَلا عَديلَ وَلا خُلْفَ لِقَوْلِكَ وَلا تَبْديلَ، وَاَنَّ مُحَمَّداً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ، اَدّى ما حَمَّلْتَهُ اِلَى العِبادِ، وَجاهَدَ فِي اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَقَّ الْجِهادِ، وَاَنَّهُ بَشَّرَ بِما هُوَ حَقٌّ مِنَ الثَّوابِ، وَاَنْذَرَ بِما هُوَ صِدْقٌ مِنَ الْعِقابِ

Innî asyhadu annaka Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka laka, walâ ‘adîla walâ khulfa liqawlika walâ tabdîla, wa anna Muhammadan shallallâhu ‘alayhi wa âlihi ‘abduka wa rasûluka, addâ mâ hammaltahu ilal ‘ibâdi, wa jâhada fillâhi ‘azza wa jalla haqqal jihâdi, wa annhu basysyara bimâ huwa haqqun minats tsawâbi, wa andzara bimâ huwa shidqun minal ‘iqâbi.
Aku bersaksi, sesungguhnya Engkau Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau, Tunggal Tak Berserikat dan Tak Bertara firman-Mu tak berubah dan tak berganti, dan sesungguhnya Muhammad saw hemba-Mu dan Rasul-Mu,
ia penuhi apa yang Kau bebankan padanya untuk semua hamba
ia berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sebenarnya
ia memberi kabar gembira tentang pahala yang sejati
ia mengancam dengan siksa yang sesungguhnya
اَللّهُمَّ ثَبِّتْني عَلى دينِكَ ما اَحْيَيْتَني، وَلا تُزِغْ قَلْبي بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَني، وَهَبْ لي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهّابُ، صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَعَلى آلِ مُحَمَّد، وَاجْعَلْني مِنْ اَتْباعِهِ وَشيعَتِهِ، وَاحْشُرْني في زُمْرَتِهِ، وَوَفِّقْني لاَِداءِ فَرْضِ الْجُمُعاتِ وَما اَوْجَبْتَ عَلَيَّ فيها مِنَ الطّاعاتِ وَقَسَمْتَ لاَِهْلِها مِنَ الْعَطاءِ في يَوْمِ الْجَزاءِ، اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزيزُ الْحَكيمُ

Allâhumma tsabbitnî ‘alâ dînika mâ ahyaytanî, walâ tuzigh qalbî ba’da idz hadaytanî, wa bahlî milladunka rahmatan innaka Antal Wahhâb, shalli ‘alâ Muhammadin wa ‘alâ âli Muhammad, waj’alnî min atbâ’ihi wa syî’atihi, wahsyurnî fî zumratihi, wa waffiqnî liadâi fardhil jumu’âti wa mâ awjabta ‘alayya fîhâ minath thâ’âti, wa qasamta liahlihâ minal ‘athâi fî yawmil jazâ’, innaka Antal ‘Azîzul Hakîm.
Ya Allah
Teguhkan aku pada agama-Mu selama Kau hidupkan aku
Janganlah gelincirkan hatiku setelah Engkau tunjuki aku
Karuniakan padaku rahmat dari sisi-Mu
Sungguh, Engkaulah Maha Pemberi
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Jadikanlah aku dari pengikut dan golongannya
Kumpulkan aku pada kelompoknya
Bimbinglah aku untuk melaksanakan kewajiban Jum’at, yang Kau wajibkan atasku untuk aku taati dan Kau bagikan karunia pada hari pembalasan pada orang yang layak menerimanya.
Sungguh, Engkaulah Yang Maha Gagah dan Maha Bijaksana
Doa ini adalah doa Imam Ali Zainal Abidin (sa) salah seorang cucu
Rasulullah saw.
(kitab Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga, bab 1, pasal 3)





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar